Kunjungan Wisata Berbasis Mitigasi Bencana: Keindahan Pantai Katiet, Kepulauan Mentawai

Profile Picture

Bagikan :

   

MENTAWAI — Perjalanan sore terasa istimewa bagi kami, utusan dari Kwarcab 09 Kota Padang. Dengan semangat penuh, kami bersama rombongan Pramuka Peduli se-Sumatera Barat berangkat dari Pelabuhan Sioban menuju Pantai Katiet, Kamis (28/8/2025). Ombak yang bergulung di kejauhan seolah menyambut kedatangan kami untuk mengikuti agenda Kunjungan Wisata ke Tempat Ombak Surfing Dunia, Pantai Katiet yang ada di Kepulauan Mentawai. 

32547fec-11e3-49a0-98b4-55e149bbc245.jpeg 207.48 KB

Kegiatan yang bertajuk “Kunjungan Wisata Berbasis Mitigasi Bencana” ini diikuti oleh sekitar 106 orang yang mencakup Panitia, Pembina serta Peserta Bakti Mitigasi Bencana Tingkat Daerah 2025. Berbeda dari kegiatan sebelumnya yang banyak berfokus pada aksi lapangan, kali ini kami diajak mengenal lebih dekat kawasan wisata yang terkenal dengan ombak kelas dunianya, sambil belajar mengenai kesiapsiagaan menghadapi bencana di wilayah rawan gempa dan tsunami seperti Mentawai.

Setibanya di Pantai Katiet sekitar pukul 15.30 WIB, kami disuguhi pemandangan pantai yang menawan. Setelah itu, kami diajak menyusuri area pantai, berdiskusi, dan berdialog langsung dengan masyarakat setempat mengenai kesiapsiagaan bencana. Tanpa melupakan tema kegiatan yaitu Bakti, Peserta serta pembina Bergerak membersihkan area Pantai dari Sampah.

4a4da12f-c6d3-47ea-aa57-7f179a9fd607.jpeg 232.01 KB

Suasana kebersamaan sangat terasa. Kami tidak hanya belajar, tetapi juga merasakan bahwa mitigasi bencana bisa dikemas dalam bentuk wisata edukatif yang menyenangkan. Hal ini menambah wawasan kami bahwa keindahan alam harus tetap dijaga dan dinikmati dengan penuh kesadaran akan risiko yang mungkin terjadi.

Dalam kesempatan tersebut, seorang turis asal Australia yang kami temui di pantai mengatakan,

“Saya tau mengenai resiko bencana yang ada disini tapi itu kalah saat melihat keindahan pantai-pantai di pulau ini dan ombaknya yang bagus untuk surfing.”

Kegiatan berakhir menjelang senja, pukul 18.00 WIB, dengan kembalinya seluruh peserta ke Pelabuhan Sioban. Bagi kami, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga: wisata, mitigasi, dan kepedulian lingkungan adalah satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan.